Profesi TI tidak
semata-mata hanya nongkrong di depan komputer dengan manisnya. Ada pula yang,
saking berbahayanya, sampai bisa mengancam keselamatan jiwa.
Pekerjaan
apa yang menurut Sobat paling berbahaya di dunia ini? Mungkin profesi seperti stuntman
film atau bodyguard sempat terlintas di benak Sobat. Tapi tahukah Sobat,
pekerjaan apa yang masuk kategori “most dangerous” di dunia TI?
Ah, masa
sih profesi TI yang rata-rata berkutat dengan komputer di ruang ber-AC itu ada
yang dibilang berbahaya? Coba deh simak daftar menarik yang dikutip dari PC
World berikut ini. Ada beberapa bidang di kancah TI yang selain mengancam jiwa
pelakunya, juga berpotensi bikin stres yang pada akhirnya bisa menyebabkan
kematian (setidaknya bagi jiwa)—mulai dari mereka yang adrenalinnya kerap
terpacu karena memanjat ribuan kaki menara komunikasi, sampai orang-orang yang
mesti “tahan” mengonsumsi konten Internet yang tidak senonoh.
Daripada
penasaran, ini dia daftar komplet pekerjaan TI yang paling berbahaya di dunia.
1 Penyaring
konten internet
Hal
paling menjijikkan/memilukan/tak tertahankan apa yang pernah Sobat lihat di
Internet?
Nah,
bayangkan Sobat mesti menontonnya (apakah itu kejahatan penuh dendam, penyiksaan,
atau kejahatan terhadap anak) setiap hari mulai dari jam 9 pagi sampai 5 sore.
Itulah pekerjaan yang dilakukan seorang moderator konten Internet. Mereka
dibayar untuk menyaring materi semacam itu supaya Sobat tidak perlu mendadak
melihatnya (pop-up) di situs jejaring sosial atau berbagi-foto. Asal
tahu saja, permintaan untuk orang yang melakukan profesi ini makin tinggi lho,
didukung oleh semakin banyaknya layanan berbasis Web yang memungkinkan pengguna
mem-posting gambar secara instan dari perangkat genggam.
“Tidak
semua orang bisa melakukan pekerjaan ini,” ungkap Stacey Springer, Vice
President Operations Caleris—perusahaan asal West Des Moines, Iowa, AS. Ada 55
pegawai content moderation di Caleris yang setiap harinya mesti memindai
hingga 7 juta gambar untuk sekitar 80 klien berbeda. “Ada saja orang yang sulit
memisahkan urusan pekerjaan dan pribadi jika mereka mempunyai anak dan kemudian
harus melihat gambar-gambar buruk tentang anak atau melihat penyiksaan terhadap
binatang.” Saking berbahayanya profesi ini, para reviewer konten di
Caleris mendapatkan konseling gratis selain asuransi kesehatan.
2 Buruh
pabrik perakitan elektronik
Kok
pekerjaan merakit elektronik bisa dianggap berbahaya? Kalau Sobat kebetulan
sedang bertandang ke Shenzen, China, coba tengok jaring-jaring penyelamat di
sekitar asrama salah satu pabrik elektronik di sana. Perangkat itu dipasang
karena sudah ada 10 pegawainya yang nekat loncat bunuh diri sejak bulan
Januari. Tahun lalu, ada seorang karyawan berusia 25 tahun yang bunuh diri
setelah dikabarkan dipukuli di pabrik Hon Hai akibat menghilangkan prototipe
iPhone 4.
Foxconn, perusahaan
yang berjasa membuat iPhone, iPad, dan elektronik lainnya besutan Apple, Dell,
dan HP, dituding telah menyiksa para buruhnya demi mengejar deadline.
Memang, rantai kejadian yang menyebabkan pegawainya memutuskan untuk bunuh diri
bisa jadi sangat kompleks. Tapi para kelompok HAM ramai mengkritik Foxconn dan
manufaktur lainnya karena dianggap telah menciptakan lingkungan yang tidak
tertahankan dan penuh tekanan bagi para pekerjanya—khususnya pendatang muda
dari wilayah desa.
Untuk memperbaiki
keadaan, Foxconn dikabarkan telah menaikkan upah, menjanjikan tes psikologi
bagi para pegawai, dan mencoba melakukan berbagai perubahan untuk meningkatkan mood
mereka. Perusahaan tersebut juga berencana menambah jumlah tenaga kerjanya
dari 900.000 menjadi 1,3 juta tahun depan. Asal tahu saja, bukan hanya tekanan
psikologis yang menjadi momok mengerikan di pabrik-pabrik elektronik.
Organisasi-organisasi buruh dan HAM juga menyoroti kondisi di mana para pekerja
yang menguji microchip dan merakit LCD untuk Samsung telah terekspos
radiasi yang menyebabkan kanker.
3 Kru
perbaikan kabel internet bawah laut
Berkat
kabel-kabel yang terbentang di lautan, orang bisa terkoneksi secara online lintas
benua. Ya, alih-alih satelit di angkasa, kabel-kabel inilah yang berjasa
menyediakan lebih dari 99% konektivitas Internet di dunia. Jadi bagaimana kalau
ada kabel yang rusak akibat gempa bawah laut atau jangkar yang menyangkut?
Itulah tugas para kru yang gagah berani ini.
Ada
sekitar 70 kapal di seluruh dunia yang bertugas melakukan instalasi dan
perbaikan fiber optic. Beberapa di antaranya bisa dipanggil 24 jam
sehari. Setiap kapal memiliki kru sekitar 50 orang—termasuk insinyur
instalasi-kabel dan pengontrol mesin-mesin yang dioperasikan dengan remote—yang
bisa menghabiskan waktu mingguan bahkan bulanan di laut.
Adalah
para robot yang menaruh dan mengubur kabel-kabel di dasar laut yang
kedalamannya bisa mencapai 16 ribu kaki di bawah permukaan laut. Tapi tetap
butuh tangan-tangan manusia di dek kapal untuk menarik kabel-kabel berat itu ke
kapal, memperbaiki, lalu menjatuhkannya. Meskipun mereka menggunakan sarung
tangan karet, ada saja peluang mereka tersengat oleh kabel yang beroperasi
dengan 10 ribu volt. Dan asal tahu saja, melihat langsung si laser dari kabel
yang terpotong bisa membakar retina Sobat dalam hitungan detik, lho. Dan jangan
lupa, para kru juga berisiko terpeleset, tersandung, atau jatuh di dek yang
basah.
4 Pemanjat
menara komunikasi
Di AS,
ada sekitar 11 ribu orang yang menginstal dan memperbaiki menara komunikasi. Di
tahun 2006, 18 di antaranya meninggal saat bertugas. Tak heran jika kepala
Occupational Safety and Health Administration menyebut profesi tersebut sebagai
pekerjaan paling berbahaya di Amerika pada tahun 2008.
Tinggi
menara komunikasi bisa mencapai 2 ribu kaki. Berbagai pembenahan memang telah
dilakukan, tapi pekerjaan apapun di ketinggian yang ekstrim tetap melibatkan
resiko jatuh. Hal fatal cenderung terjadi ketika para pekerja tidak menggunakan
peralatan keselamatan yang benar atau mereka terdiskoneksi meski hanya
sebentar. Ketika seseorang berada di posisi 30 sampai 2 ribu kaki di udara,
jeda semacam itu bisa membuat tugas-tugas rutin—seperti menguji antena—jadi
mematikan.
5 Pekerja
daur ulang limbah elektronik tidakresmi
Ketika
orang-orang di negara maju mengirimkan komputer tua atau monitor CRT untuk
didaur ulang, ada saja kemungkinan barang tersebut berakhir di tempat
pembuangan sampah di belahan dunia lain alih-alih diproses secara aman di
lokasi terdekat. Hardware bekas dari negara-negara industri seringkali
melanglang buana hingga ribuan mil ke negara-negara berkembang di Asia dan
Afrika.
Nah, orang-orang di
sana—berharap bisa mendapatkan uang—kemudian akan mengoleksi mesin-mesin
tersebut dan menghancurkannya menggunakan alat-alat kasar untuk mengambil emas,
perak, dan logam berharga lainnya dari papan sirkuit. Tanpa disadari, mereka
berpeluang kontak langsung dengan bahan-bahan berbahaya seperti timbal,
cadmium, berilium, dan merkuri. Ada pula yang terekspos dengan efek kimia yang
lebih berbahaya ketika mereka merendam papan sirkuit di asam atau membakar
kabel PVC untuk mengambil tembaga.
Oh ya, tahanan di
sejumlah penjara AS yang bekerja di operasi daur ulang limbah elektronik—dengan
gaji sampai US$1.25 per jam—dikabarkan juga terekpos senyawa kimia berbahaya
yang sama, lho.
6 Pekerja
infrastruktur di zona perang
Melakukan
pekerjaan berbahaya di situasi damai memang tidak mudah. Tapi bagaimana kalau
Sobat mesti menyelesaikan pekerjaan mudah tapi berpotensi ditembak sniper atau
kena ledakan bom? Itulah risiko yang mesti diambil para pekerja infrastruktur
komunikasi di zona konflik Irak dan Afganistan setiap harinya.
Salam dan semoga berguna.
haha, jadi inget dulu waktu pasang jaringan wifi, harus manjat tiang setinggi 38 meter di pinggir laut, wiihh .. pengen terbang aja tuh rasanya, hehe, nice :)
BalasHapussetiap pekerjaan memang ada resikonya, oleh sebab itu kita wajib bersyukur dengan apa yg ada sekarang. biarpun terkadang menyakitkan....
BalasHapus@Stupid monkey: Wah, baru beberapa menit dipublish langsung dikomen. Trims om Stupid monkey. :)
BalasHapusmenurut saya pekerjaan perbaikan kabel di dasar laut adalah pekerjaan bidang IT yang paling menantang dan penuh risiko. :-O
BalasHapusSemua perjaan pasti ada resiko yang akan membahayan diri kita, tetapi dibalik semua itu pasti ada imbalan yang setimpal untuk kita...hehhehehe :D
BalasHapusikut nyimak ah ^_^
BalasHapussekalian Blogwalkigan sore nih ^_^
bener-bener berbahaya nih professinya sobat...
BalasHapusprofesi yang memacu andrenalin haahaaha :D
BalasHapusuntung saya kerja bukan dibagian yg disebutkan di atas hihihi
BalasHapushappy blogging
wahhh...tapi TI q suka lho bang...berdedikasi dan tak ada matinya berinovasi...hehehe...mantap inponya
BalasHapusbbeh kerjaannya penuh dengan resiko
BalasHapuspa lagi yg mmanjat-manjat
pekerjaan yang selalu ane takutkan (memanjat), belum nyampe diatas aja dah ajantungan duluan. semoga ada hikmahnya
BalasHapusheheh..bener juga yaa,,, ngadep layar komputer berjam-jam, duduk terus, sampek lupa waktu...
BalasHapusTiap hari diri qu begitu, so far so gud lah :)
Salam Kenal ^^
yang moderator gan, ane baru nyadar. gimana klo moderator DP di forum kaskus ya, harus liat konten kontenyang tidak semua orang tahan. :-s hiiiiiii,
BalasHapusPoin 4 mengingatkan ane pada pemasangan antena station tranmisi TV,70 meter mek,diatas hanya kita saja yang punya dunia ini,hehe.
BalasHapusNice share sop,maksih yach,happy blogging.
Kalau saya mungkin tidak punya pengalaman seperti yg disebutkan. Tapi pernah jadi teknisi lift gantung di freeport... kalo pas macet, bisa gelantungan untuk perbaiki lift yg ada diatas gunung tambang... lihat kebawah rasanya maksyuuuuuuuuurrr hehehe :)
BalasHapusbetul, karena kbnyakan IT itu menggunakan OTAK bukan OTOT :D
BalasHapusTapi memang seperti itulah... pada dasarnya, setiap pekerjaan memiliki resikonya masing-masing :)
BalasHapusjangan sampai saya menjadi bagian dari pekerjaan ini hohohoho :D
BalasHapusngeri amat TT
BalasHapus